Serangan NATO, Puluhan Warga Afghan Tewas
Senin, 30 Mei 2011 – 14:54 WIB
KANDAHAR - Aksi serangan udara NATO kembali menjadi kontroversi di Afghanistan. Pasalnya, jet tempur dan helikopter milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu menewaskan puluhan warga sipil saat melancarkan operasi anti militan. Kemarin (29/5) sekitar 52 orang tewas akibat serangan udara NATO di Provinsi Helmand. Sebagian besar di antara mereka adalah warga sipil. Kemarin marinir AS yang bermarkas di Distrik Nawzad, membenarkan serangan udara tersebut. Konon, serangan itu dilancarkan setelah sekelompok pria bersenjata menyerang pangkalan AS yang terletak di Helmand. Serangan yang tak sampai menimbulkan korban jiwa itu dilancarkan dengan dukungan pistol dan senjata kecil lainnya.
"Dalam serangan di kawasan selatan Helmand Sabtu malam lalu (28/5), pasukan NATO menghancurkan dua rumah warga. Sebanyak 14 warga tewas dan enam lainnya terluka," ungkap seorang pejabat Afghanistan yang tidak disebutkan namanya. Di antara korban tewas itu, terdapat 12 anak-anak. Yakni, lima perempuan dan tujuh laki-laki.
Baca Juga:
Aslam, seorang tetua suku, kehilangan 12 kerabatnya dalam serangan udara NATO itu. "Saya juga kehilangan jejak anak-anak," ujarnya. Menurut dia, warga sempat menembaki helikopter NATO yang menjatuhkan bom di permukiman mereka. Tetapi, tembakan tersebut meleset. Sekitar 10-20 menit kemudian, helikopter-helikopter itu justru kembali dan melepaskan tembakan membabi buta.
Baca Juga:
KANDAHAR - Aksi serangan udara NATO kembali menjadi kontroversi di Afghanistan. Pasalnya, jet tempur dan helikopter milik Pakta Pertahanan Atlantik
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer