Serangan Negatif Terhadap Galon Polikarbonat Berlanjut, Aspadin dan Redaxi Bilang Begini

Menurut Astari Yanuarti, Co-founder Redaxi (Relawan Edukasi Antihoaks Indonesia), kemungkinan akun-akun tersebut digerakkan sangat terbuka, dan patut diduga ada motif komersial di baliknya.
Menurutnya, secara umum, salah satu karakter penyebaran hoaks adalah daur ulang isu yang serupa.
Artinya, hoaks yang sudah disebarkan dalam periode tertentu, akan disebarkan lagi di masa mendatang, meskipun sudah ada klarifikasi terhadap hoaks tersebut.
Pola ini juga terjadi pada hoaks terkait bahaya BPA pada balita, ibu hamil, dan menyusui.
Hoaks yang sudah tersebar sejak beberapa tahun lalu dan sudah diklarifikasi oleh berbagai pihak yang berwenang seperti Badan POM dan para dokter, tetapi sampai hari ini masih diedarkan oleh berbagai pihak di media sosial.
“Bahkan hoaks ini masih dipercaya oleh sebagian pihak sehingga tidak heran jika sampai hari ini masih beredar,” katanya.
Dia mengungkapkan penyebaran hoaks tidak hanya dilakukan oleh buzzer, tetapi semua orang bisa menjadi penyebar hoaks secara sadar maupun tidak.
Dia mengatakan, motif penyebar hoaks pun beraneka rupa, ada yang karena uang, ideologi, kesehatan, kepedulian, politik, dan emosional.
Asosiasi Produsen Air Kemasan (Aspadin) angkat suara terkait maraknya serangan masif, sistematis dan terstruktur terhadap industri pengguna galon polikarbonat belakangan ini.
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- Isu Migrasi BPA dalam Air Galon Terbantahkan, Ini Hasil Penelitian 3 Kampus Ternama
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Tak Ada Bahaya BPA, Pemerintah Hingga Pakar Pastikan Konsumsi Air Galon Polikarbonat Aman
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
- Dokter Karin Wiradarma Pastikan Air Kemasan Galon PC Aman Bagi Tubuh