Serangan Omicron di China Meluas, Merebak Isu Beijing Bakal Lockdown

Serangan Omicron di China Meluas, Merebak Isu Beijing Bakal Lockdown
Warga Beijing, China, antre melakukan tes usap PCR secara mandiri di areal parkir Chaoyang Park, Minggu (24/10/2021). Ilustrasi Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, FUZHOU - Jumlah kasus positif COVID-19 varian Omicron di China terus bertambah.

Pada pekan lalu kasus Omicron ditemukan di Kota Tianjin yang bertetangga dengan Beijing. Kabar terbaru, kasus Omicron juga ditemukan di Provinsi Henan pada Senin (10/1).

Penyebaran kasus positif Omicron yang meluas di China memicu rumor Kota Beijing bakal dikunci aksesnya (lockdown) selama perhelatan akbar Olimpiade Musim Dingin atau Winter Olympic yang tinggal tiga pekan lagi.

Media China, Selasa, menyebutkan di Kota Anyang, Provinsi Henan, awalnya hanya ditemukan dua kasus Omicron dengan pola penularan yang sama dengan di Kota Tianjin.

Namun, tiba-tiba meningkat menjadi 84 kasus yang semuanya bergejala ringan.

Tiga kasus COVID-19 varian Delta ditemukan di Kota Yuzhou dan Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, sehingga pada Senin (10/1) di China terdapat 110 kasus baru.

Mencegah kondisi makin buruk, sejak saat itu Kota Anyang yang dihuni lima juta jiwa penduduk dikarantina, demikian pula dengan Kota Yuzhou dan Zhengzhou.

Kasus COVID-19 di Kota Xian, Provinsi Shaanxi, telah menembus angka 2.004, terbesar sejak wabah itu pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Serangan COVID-19 varian Omicron di China meluas, dengan jumlah terus bertambah, muncul isu Beijing lockdown.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News