Serangan Persebaya Tetap Berbahaya
jpnn.com, SURABAYA - Persebaya menahan PS TNI 1-1 dalam laga grup C Piala Presiden 2018 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (18/1).
Ya, performa Persebaya cukup lumayan, meski tanpa Osvaldo Haay dan Irfan Jaya yang dipanggil timnas U-23 Indonesia, tanpa gelandang bertahan M. Hidayat yang cedera, dan baru memiliki satu pemain asing.
Bahkan, klub berjuluk Green Force itu harus bermain dengan 10 orang sejak kiper Miswar Saputra terkena kartu merah pada menit ke-16.
Wasit Novari Ihsan menilai Miswar dengan sengaja menyentuh bola memakai tangan di luar kotak penalti.
Karena Miswar diusir, maka pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera terpaksa mengorbankan bek kanan Abu Rizal untuk memasukkan kiper Dimas Galih.
Ternyata, dengan 10 pemain tidak membuat Persebaya takut bermain terbuka. Rendi Irwan dkk tetap memainkan gaya penguasaan bola khas Persebaya.
Serangan Persebaya juga tetap berbahaya. Beberapa kali tandukan Rishadi Fauzi nyaris membobol gawang PS TNI.
Sederet pemain debutan seperti Otavio Dutra, Nelson Alom, Ruben Sanadi, dan Feri Pahabol, juga bisa beradaptasi dengan baik terhadap taktik Alfredo.
Tanpa empat pilar dan hanya 10 pemain, Persebaya tetap berani bermain terbuka dan menyerang saat melawan PS TNI dalam laga grup C Piala Presiden.
- Perebutkan Piala Presiden DBL 2018 Makin Bergengsi
- Bandingkan Keuntungan PT LIB di Liga 1 dengan Piala Presiden
- Biaya Kerusakan SUGBK Usai Final Piala Presiden Membengkak
- Piala Presiden Bawa Asa bagi Kemajuan Sepak Bola Indonesia
- Piala Presiden Untung Besar, PSSI Dapat Bagian Sebegini
- Panitia Penyelenggara Piala Presiden 2018 Mendapat Pujian