Serangan Roket AS Tewaskan Pimpinan Pasukan Quds Iran
jpnn.com, WASHINGTON - Pentagon membenarkan serangan roket Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Jumat (3/1) pagi menewaskan pimpinan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani. Mereka menyebut Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap AS di Irak dan Timur Tengah.
"Berdasarkan arahan Presiden, militer AS mengambil langkah pertahanan yang tegas untuk melindungi personel AS di luar sana dengan membunuh Qassem Soleimani," tulis Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Dalam keterangan itu disebutkan, "Serangan ini ditujukan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan."
Menurut mereka, AS akan terus mengambil sikap yang diperlukan untuk melindungi warga dan kepentingannya di seluruh dunia.
Pentagon mengatakan, Soleimani mendalangi serangan-serangan di Irak pada beberapa bulan belakangan serta menyetujui "serangan" berupa aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, awal pekan ini.
Sebelum serangan dilancarkan, Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada Kamis (2/1) menyatakan ada indikasi Iran atau pasukan milisi yang didukungnya mungkin merencanakan serangan tambahan.
Esper juga memperingkatkan bahwa "permainan telah berubah" dan AS kemungkinan harus mengambil langkah pencegahan untuk melindungi nyawa para warga AS.
Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya menyebut komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, diyakini ikut tewas dalam serangan yang sama. Pejabat itu mengaku sadar akan kemungkinan serangan balasan dari Iran dan menyebut bahwa para pejabat militer telah siap mempertahankan diri mereka.
Qassem Soleimani disebut sedang merencanakan serangan terhadap AS di Irak dan Timur Tengah.
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan