Serangan Siber ke Telepon Genggam Harus Diwaspadai
jpnn.com, JAKARTA - Memasuki tahun baru 2018, pemerintah patut waspada terhadap ancaman serangan siber. Apalagi jika berkaca pada beragam peristiwa yang terjadi sepanjang tahun lalu.
Dari peretasan laman resmi milik instansi pemerintah, instansi swasta, sampai serangan terhadap masyarakat melalui berbagai media.
Untuk itu, butuh langkah lebih serius agar potensi serangan siber bisa ditekan sampai batas terendah.
Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, fenomena serangan siber kepada masyarakat harus cepat ditindaklanjuti.
Sebab, isu keamanan siber sudah bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kebijakan registrasi kartu sim adalah salah satu buktinya.
”Tinggal sekarang PR besarnya sejauh dan sedalam apa negara bisa masuk serta mengedukasi masyarakat,” ungkap dia, Minggu (31/12).
Pria yang sempat bertugas di Lembaga Sandi Negara (Lesmaneg) itu menyampaikan bahwa tanpa keterlibatan dan kesadaran masyarakat keamanan siber yang kuat sulit tercipta.
Mengingat tidak mudah melawan serangan siber yang ditujukan langsung kepada masyarakat.
Potensi serangan siber bisa ditekan sampai batas terendah. Fenomena serangan siber kepada masyarakat harus cepat diatasi.
- Leonardo Hutabarat Ungkap Strategi Hadapi Serangan Siber di Era Digital
- 2 Tips Mencegah Serangan Siber di Sektor Keuangan
- DTrust Punya Cara Jitu Cegah Serangan Siber yang Makin Menggila, Simak
- Jaga Keamanan Data Nasabah, Ini Strategi BRI Melawan Serangan Siber
- Cegah Serangan Siber, BRI Terapkan Strategi Penguatan Keamanan Digital
- Pemahaman Literasi Digital Bentengi TNI dari Serangan Siber