Serangan Udara Yaman Tewaskan Puluhan Militan Al Qaeda
Sabtu, 10 Maret 2012 – 17:01 WIB
SANA'A - Serangan udara malam hari yang dilakukan pasukan Angkatan Udara Yaman di suatu daerah pegunungan di selatan ibu kota Sana’a Jumat malam (9/3) waktu setempat, dilaporkan telah menewaskan 23 orang militan Al Qaeda. Termasuk di antara korban tewas adalah para petinggi Al Qaeda yang sedang berkumpul di suatu kantor pemerintahan lokal.
Seorang pejabat pemerintahan Yaman yang dikutip REUTERS, Sabtu (10/3), menyatakan bahwa serangan udara tersebut meluluh-lantahkan tiga desa di kota Al Bayda di provinsi yang juga bernama Al Bayda. Diduga, para militan yang telah lama melancarkan serangan terror kepada warga dan aparat keamanan serta pemerintahan Yaman, tengah berkumpul di Al Bayda untuk merencanakan sebuah serangan baru.
Pejabat yang minta identitasnya dirahasiakan tersebut mengungkapkan, beberapa kendaraan dan senjata berat para militan juga telah berhasil dihancurkan dalam serangan tersebut. Berdasarkan keterangan warga, pesawat-pesawat yang terlibat dalam serangan itu sebelumnya juga menyerang persembunyian militan Ansar al-Sharia yang sejak pertengahan tahun lalu berperang dengan militer Yaman.
Stasiun televisi Al Arabiya sebelumnya melaporkan serangan hari Jumat tersebut dilakukan pesawat pembom Amerika Serikat. Bekerja-sama dengan militer Yaman, AS sebelumnya seringkali menggunakan pesawat tanpa awak untuk menyerang kantung-kantung persembunyian Al Qaeda di Yaman. Dalam serangan akhir Januari lalu, dilaporkan 12 militan Al Qaeda termasuk empat pemimipin mereka tewas di Selatan Yaman.
SANA'A - Serangan udara malam hari yang dilakukan pasukan Angkatan Udara Yaman di suatu daerah pegunungan di selatan ibu kota Sana’a Jumat
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer