Serap Aspirasi, Sahroni Prihatin dengan Masalah TKA
jpnn.com, CENGKARENG - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan pemerintah tengah menelusuri kemungkinan banyaknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal atau imigran gelap, dengan proyek investasi kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok.
Sahroni mengaku kaget dengan diterimanya proses TKA dalam investasi kerja sama antara Indonesia bersama Tiongkok.
Namun demikian, dia menjelaskan, secara garis besar dalam rangkaian program investasi kerja sama dengan Tiongkok, ada hal terkait dengan TKA khususnya menyangkut keahlian khusus.
“Seperti halnya di daerah sini ada rumah sakit misalnya sebagai contoh. Nah tidak mungkin semua warga ahli bidangnya dalam rumah sakit tersebut,” kata Sahroni menjawab pertanyaan salah seorang warga saat kunjungan ke Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Minggu (6/5).
Lebih lanjut, Sahroni memastikan bahwa aparat berwenang juga tengah menelusuri kabar yang beredar ihwal dugaan serbuan pekerja asing gelap khususnya di sejumlah daerah.
“Semoga ini tidak keluar jalur dari yang sudah ada (kerja sama investasi), tapi pemerintah tetap concern menelusuri," kata Sahroni.
Dia mengungkapkan TKA terbanyak ditemukan di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Morowali. Dari daerah itu, kata dia, banyak ditemukan imigran gelap dari pekerja asing yang terdaftar.
“Jadi mengatasnamakan pekerja tapi bukan, visanya turis. Ini sedang proses evaluasi visa. Semoga pada masa sidang mendatang Komisi III akan melanjutkan apa yang menjadi kebijakan dengan visa turis," katanya.
Pemerintah tengah menelusuri kemungkinan banyaknya TKA ilegal dengan proyek investasi kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Sahroni Anggap Fenomena Kasus Viral sebagai Evolusi Siskamling