Serap Aspirasi, Sahroni Prihatin dengan Masalah TKA
Selain persoalan tenaga kerja, Sahroni mengingatkan warga mengenai pentingnya ketertiban. Dia tidak ingin kejadian pembagian sembako di Monas, yang diduga menyebabkan kematian dua anak kecil terulang lagi.
Karena itu, Sahroni menyarankan masyarakat mengikuti pembagian sembako yang berada di wilayahnya saja. Dengan demikian, akan berlangsung lebih tertib dan tak membahayakan jiwa.
“Pembagian sembako paling banyak isinya sejumlah 100 ribu harganya. Duitnya tidak ada karena menggunakan kupon. Kalau cuma mengejar 100 ribu (sembako) tapi susahnya luar biasa dan bahkan menghilangkan nyawa orang itu bahaya. Mendingan di wilayah masing-masing,” kata Sahroni.
Selain itu, dia meminta masyarakat lebih arif dalam menyikapi ajakan khususnya yang mengatasnamakan agama dalam kampanye untuk mendapatkan kekuasaan.
Politikus Partai Nasdem itu mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa menyejahterahkan masyarakat.
“Saya mengimbau ke sini karena bapak ibu sudah melihat di televisi, ribut satu dengan slogan ganti presiden dan satunya pertahankan presiden. Padahal presidennya juga belum tentu nyalon,” sindir Sahroni.
Dia juga mengecam pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang berupaya memperdayai masyarakat dengan menggunakan isu SARA untuk kepentingan tertentu.
“Jangan memporakporandakan masyarakat, mengadu orang-orang supaya milih si A atau si B, suruh berhentikan presiden, (padahal) presidennya belum selesai. Bagaimanapun presiden kita satu saat ini," paparnya.
Pemerintah tengah menelusuri kemungkinan banyaknya TKA ilegal dengan proyek investasi kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Sahroni Anggap Fenomena Kasus Viral sebagai Evolusi Siskamling