Serapan Anggaran DKI Masih Rendah, PDIP Salahkan TGUPP Anies

jpnn.com, JAKARTA - Serapan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2022 berada di angka 57,69 persen pada Selasa (2/11) sore.
Berdasarkan informasi di laman publik.bappedadki.net, realisasi belanja langsung dan belanja tak langsung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 43,7 triliun dari total alokasi Rp 75,75 triliun.
Rendahnya serapan anggaran ini menuai protes dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.
Dia menuding Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) zaman Gubernur Anies Baswedan sebagai biang kerok rendahnya serapan anggaran di 2022 ini.
Dia menyebutkan banyak program kerja Pemprov DKI di tahun ini yang justru disusun TGUPP.
"Program yang didaratkan di dinas A sebetulnya inisiatornya bukan kepala dinasnya, tetapi mungkin inisiatornya muncul dari TGUPP. Sehingga dalam eksekusi mereka jadi setengah-setengah, karena itu yang terjadi penyerapannya akan rendah," ucap Gembong saat dihubungi, Selasa.
Anggota Komisi A ini menuturkan selama masa kepempinan Gubernur Anies Baswedan, TGUPP sering mengintervensi terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Hal itu mengakibatkan jajaran Pemprov DKI tak bekerja maksimal dan program tidak dijalankan secara baik.
Rendahnya serapan anggaran ini menuai protes dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- Usut Kasus Korupsi, KPK Periksa Pejabat Pemprov Bengkulu
- KPU Banten Akan Kembalikan Sisa Anggaran Pilkada 2024 Sebesar Rp 130 Miliar
- Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Megawati: Berlangsung Hangat dan Kekeluargaan
- Wakil Ketua MPR Apresiasi Kebijakan Prabowo yang tak Memangkas Anggaran KIP Kuliah
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Kemenekraf Tetap Berkomitmen Kerja Maksimal