Serapan Bantuan Tunai di Polda NTB Lewati 100 Persen, Airlangga Beri Pujian
jpnn.com, JAKARTA - Angka penyaluran bantuan tunai bagi pedagang kaki lima dan warung (PKLW) di Polresta Mataram, NTB, melampaui target 100 persen atau menembus 143,4 persen.
Salah satu strategi keberhasilan penyerapan tersebut disebabkan kemampuan dalam memanajemen dan menggerakkan seluruh personel yang ada.
"Ini patut diapresiasi. Polresta Mataram sudah menyalurkan bantuan tunai bagi PKL dan pedagang warung dengan capaian yang spektakuler," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto dalam siaran pers, Rabu (20/10).
Artanto menjelaskan capaian itu pun sempat diapresiasi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Artanto menjelaskan sesuai data aplikasi BTPKLW Presisi terkait progres program tersebut, hingga minggu keempat atau 17 Oktober 2021, dari target 500 ribu paket seluruh Indonesia telah tersalurkan sebanyak 258.290 atau 51,7 persen.
Di mana Polda NTB yang menaungi Polres Mataram menempati urutan pertama dengan 143,4 persen (termasuk penambahan kuota), disusul Polda Sumatera Utara 100 persen, dan Polda Riau 96,38 persen.
"71 Polres se-Indonesia telah di atas 50 persen. Alhamdulillah, Polresta Mataram yang tertinggi yakni 143,4 persen," kata Artanto.
Keberhasilan itu pun sempat disampaikan Airlangga Hartarto saat menyaksikan langsung penyaluran BTPKLW oleh jajaran TNI/Polri di Kota Mataram pada Kamis (14/10).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi buat Polda NTB yang sudah menyalurkan bantuan tunai lebih dari 100 persen.
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan