Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan

Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
Ilustrasi Beras Bulog: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketahanan pangan menjadi isu global yang mendesak, dengan lebih dari 333 juta orang di 78 negara mengalami kerawanan pangan akut.

Berdasarkan data dari Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP), situasi ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim ekstrem dan ketegangan geopolitik global.

Kondisi ini menuntut negara-negara untuk mencari solusi berkelanjutan guna memastikan ketersediaan pangan bagi rakyatnya.

Di Indonesia, pemerintah telah menjadikan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama. Dalam mewujudkan swasembada pangan, berbagai langkah strategis dilakukan, termasuk peningkatan produksi domestik dan penyerapan hasil panen petani.

Salah satu instansi yang berperan penting dalam upaya ini adalah Perum BULOG, yang diberi mandat untuk menyerap 3 juta ton beras guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional.

Kinerja Perum BULOG dalam penyerapan beras menunjukkan tren positif. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya, BULOG mampu melampaui target harian lebih dari 100% hanya dalam dua hari.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa strategi pemerintah dalam mengamankan ketahanan pangan telah berjalan dengan baik, meskipun tantangan global seperti perubahan iklim dan gangguan rantai pasok masih menjadi ancaman.

Menanggapi pencapaian tersebut, Firliana Purwanti, seorang praktisi hukum, politisi, dan aktivis, menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewenangan penuh untuk mengelola cadangan pangan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Serapan gabah melampau 100% target, Indonesia aman dari darurat pangan. Simak selengkapnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News