Serapan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Capai 70 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) seluas 135.600 hektare untuk tahun ini.
Per 9 April 2020 sudah terserap anggaran sebesar 70,50 persen atau 96.251 hektare, sebesar Rp 112 miliar dari target Rp 160 miliar.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, program RJIT merupakan faktor penting dalam proses usaha tani yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan luas areal tanam.
"Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) tahun 2020 dialokasikan sebesar 135.600 hektare. RJIT ini dialokasikan di daerah melalui dana Tugas Pembantuan," tutur Mentan SYL.
Dia mengatakan, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.
"Sarana dan prasarana tersebut bisa berupa bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani," ujar Mentan SYL.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, Program RJIT ini akan dilakukan di 32 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten kota.
Menurutnya, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan memengaruhi kinerja sistem irigasi yang ada.
Rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Nagrog itu dilakukan dengan membuat lining saluran sepanjang 103 meter.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan