Seratus Hari Pemerintahan Prabowo: Gaya Komunikasinya Menuai Kritik

Seratus Hari Pemerintahan Prabowo: Gaya Komunikasinya Menuai Kritik
Pakar mengkritik gaya komunikasi Prabowo dan menteri-menterinya yang bisa mempengaruhi pemikiran masyarakat. (Reuters: Willy Kurniawan)

Menurut Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Uli Arta Siagian, pernyataan ini tidak berdasarkan data.  

Uli mengatakan, tanaman sawit tidak bisa disamakan dengan tanaman hutan lainnya.

Menurutnya, hutan merupakan ekosistem yang pohonnya beragam, dan kebun sawit merupakan kebun monokultur.

"Dia berdaun lalu kemudian menyerap, tetapi dalam proses pembukaan lahan untuk sawit, proses pelepasan emisinya jauh lebih besar daripada kemampuan sawit itu menyerap karbon," ujar Uli.

"Seorang presiden harusnya memberikan pernyataan yang mencerdaskan publik."

Uli menambahkan, keberadaan perkebunan kelapa sawit menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti kekeringan, banjir, longsor, dan kerusakan ekosistem.

Belum lagi dampak sosial ekonominya.?

"Dia [kelapa sawit] rakus air, jadi selain merusak tata hidrologisnya, dia juga akan banyak menghabiskan air sehingga di banyak tempat di mana perkebunan monokultur masif, kekeringan itu adalah hal yang wajar," tambahnya.?

Seratus hari sejak dilantik, Presiden Prabowo Subianto telah melontarkan sejumlah pernyataan yang dianggap

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News