Seratus Ribu Suara Tak Terdata
Petugas Sulit Petakan Penghuni Apartemen dan Rusun
Selasa, 17 Januari 2012 – 16:12 WIB
"Berdasarkan pengalaman lalu, apartemen dan rumah susun, termasuk yang sulit untuk dilakukan pemutakhiran data pemilih. Jadi fokus kami di situ, dengan tidak menampik kawasan perumahan," terang Ketua KPU Jakut Dedy Iskandar.
Baca Juga:
Adapun kesulitan yang sudah dipetakan akan disampaikan kepada PPK dan PPS yang terpilih. Untuk selanjutnya diteruskan kepada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang dijadwalkan direkrut pada Februari mendatang. "Penghuni apartemen dan rusun itu biasanya jarang ada di tempat. Kalaupun ada, sulit ditemui," terang Dedy. "Karena itu sejak sekarang sudah harus ada koordinasi dengan pengelola dan juga pengurus RT dan RW di sana," imbuhnya.
Biasanya di Jakut mereka yang memiliki apartemen maupun tinggal di rusun, juga mempunyai rumah. Dua property itu biasanya dibeli untuk investasi. Adapun pemiliknya, bisa tinggal di wilayah Jakut ataupun di Jakarta. Karena itu, petugas ditekankan memperhatikan baik-baik apakah penghuni rusun atau apartemen sudah terdaftar DP4 atau belum. Begitu juga tempat tinggalnya.
"Persoalan teknis ini akan menjadi penekanan kami dalam pemutakhiran data pemilih," ujarnya. "Termasuk juga setelah pemutakhiran data pemilih, berkasnya harus cepat diserahkan ke KPU. Pernah ada kejadian di kawasan Kapuk saat pemilu lalu, berkas pemutakhiran lambat diserahkan karena petugasnya pulang kampong," imbuh Dedy.
KETUA Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Provinsi DKI Jakarta Ramdansyah menegaskan, pemutakhiran data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) oleh
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS