Seratus Santri RI Di Yaman Masih Berperang
Masyarakat Buka Dompet Bantuan, Deplu Pasif
Minggu, 18 Desember 2011 – 07:12 WIB
JAKARTA - Perang saudara di Dammaj, Yaman antara penganut aliran syiah Al Houthi dengan warga yang sebagian beraliran Sunni masih berlangsung. Sekitar 120 santri asal Indonesia yang sedang belajar di pesantren Darul Hadits masih ikut berperang. Mereka menolak dievakuasi dan akan bertahan sampai titik darah penghabisan. Salah satu ulama salafy yang selalu menyiarkan berita perang di Yaman adalah Ustadz Sufyan Fuad Basweidan, Lc melalui situsnya basweidan.wordpress.com. Perkembangan terakhir, pertempuran sengit masih berlangsung walaupun sudah ada utusan PBB yang datang.
"Kami masih menunggu perkembangan dari lapangan. Yang pasti Deplu dan KBRI memonitor terus," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene kemarin. Pihak KBRI telah menjalin kontak dengan para santri itu untuk mencari solusi terbaik. "Mereka kami himbau untuk keluar dari lokasi, tentu ini sebatas himbauan, kita tidak bisa memaksa," katanya.
Peperangan para santri ini tidak hanya menggunakan senjata biasa, namun melibatkan persenjataan berat seperti rudal anti tank, peluncur roket, maupun senjata sniper. Para alumni Darul Hadits di Indonesia memantau perkembangan perang itu setiap hari melalui internet.
Baca Juga:
JAKARTA - Perang saudara di Dammaj, Yaman antara penganut aliran syiah Al Houthi dengan warga yang sebagian beraliran Sunni masih berlangsung. Sekitar
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya