Serba Spesial sejak Pintu Pesawat hingga Masjidil Haram
Minggu, 01 Mei 2011 – 16:41 WIB
Lelahnya perjalanan berjam-jam pun langsung sirna, saat rombongan dibawa langsung menuju VIP Lounge (ruang tunggu VIP bagi tamu-tamu kerajaan). Bahkan urusan imigrasi pun langsung ditangani oleh pihak kerajaan. Seorang rekan sempat bercerita, kalau melewati jalur biasa, antrian di bagian imigrasi (bandara) Jeddah bisa sampai berjam-jam. Tapi kali ini rombongan hanya duduk tenang sambil menikmati fasilitas serba mewah, dan tentunya sambutan teh hangat khas Jeddah.
Setelah 30 menit penyambutan ramah di ruang VIP bandara, rombongan pun dibawa menuju hotel. Penjagaan ketat dari mobil keamanan pun disiapkan bagi rombongan. Iring-iringan mobil penjemput dari bandara pun melaju mulus membelah jalan raya. Tidak ada satu pun kendaraan umum maupun milik publik yang berani menghalangi laju kendaraan.
"Ini rombongan tamu Raja," kata supir di mobil yang kami tumpangi. Ditambahkannya, apapun yang berkaitan dengan kepentingan keluarga kerajaan, memang merupakan hal yang harus diutamakan, bahkan di tengah-tengah jalan.
Tidak berapa lama, rombongan tiba di Jeddah Conference Palace, sebuah hotel berbintang lima. Ini bukan hotel biasa, karena memang disiapkan khusus untuk tamu-tamu kerajaan. Selain petugas hotel yang ramah, pintu masuk mulai dari gerbang, dijaga ketat oleh tentara kerajaan bersenjata lengkap. Bahkan untuk mengambil gambar di luar hotel yang langsung menghadap Laut Merah tersebut pun tak dibenarkan. "Ini wilayah privat kerajaan," ujar seorang tentara yang berjaga.
Tamu adalah raja. Tapi bagaimana rasanya menjadi tamu Raja sesungguhnya? Pengalaman inilah yang didapatkan rombongan dari Kementerian Pemuda dan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408