Serbahitam, Pembantai Surat Kabar di Paris Pakai Mobil Curian
jpnn.com - PEMBANTAIAN di kantor redaksi Charlie Hebdo, Kota Paris Rabu (7/1) disebut-sebut sebagai hari paling kelam dalam sejarah media Prancis. Peristiwa yang menimpa surat kabar yang terbit setiap Rabu dan terkenal dengan kartun kontroversialnya itu menewaskan 12 awak media. Pelaku bersenjata yang diduga sakit hati atas pemberitaan terkait kartun Islam itu mengenakan baju serbahitam dan menggunakan mobil curian saat beraksi.
“Ini merupakan hari paling kelam dalam sejarah panjang media Prancis,’’ ujar Christophe DeLoire dari Reporters Without Borders.
Pemerintahan Francois Hollande pun langsung mengaitkan aksi tersebut dengan ancaman teror bertubi yang dialamatkan pada Charlie Hebdo.
Jubir Kantor Kejaksaan Paris Agnes Thibault-Lecuivre, menyatakan, teror itu menewaskan 12 orang. Setelah melancarkan aksi, para pelaku yang memakai penutup wajah tersebut langsung berlari ke sebuah mobil yang sudah menunggu.
’’Di tengah pelarian mereka, para pelaku berganti mobil. Kali ini, mereka memakai mobil curian,’’ ungkap Luc Poignant, seorang polisi.
Kemarin France Televisions menayangkan rekaman gambar yang kabarnya diambil di luar markas Charlie Hebdo sesaat setelah kejadian. Dalam tayangan itu, terlihat dua pria yang mengenakan pakaian serbahitam. Saat itu mereka berada di persimpangan dan menembaki para pemakai jalan. Ketegangan pun tercipta di pusat keramaian kota tersebut. (AP/AFP/hep/ami/mas)
PEMBANTAIAN di kantor redaksi Charlie Hebdo, Kota Paris Rabu (7/1) disebut-sebut sebagai hari paling kelam dalam sejarah media Prancis. Peristiwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan