Seret Mahathir, Fahri Ingin Kasus Surat Suara Tercoblos Tidak Ditutup
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Fahri Hamzah mengirim surat via Twitter kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Senin (15/4) pagi. Dalam surat itu, Fahri mengaku berharap Malaysia tidak menutupi kasus kertas suara tercoblos.
Fahri mengatakan sengaja mengirim surat via Twitter supaya lebih cepat, mengingat pemilu tinggal satu hari lagi. “Jadi ini waktu tinggal satu hari. Jadi mau percepat saja, kasih tahu orang Malaysia saya pakai Twitter,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/4).
Fahri mengatakan, sebenarnya juga bisa mengirim menggunakan aplikasi pesan WhatsApp kepada pejabat-pejabat, tetapi dirinya memilih Twitter supaya tahu bahwa rakyat Indonesia tidak mau kasus itu ditutup. Terlebih lagi sebelumnya Komisi Pemilihan Umum hanya menganggap surat suara tercoblos itu sebagai sampah.
BACA JUGA: Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Fahri Hamzah Surati Mahathir Mohamad
Mantan wakil sekretaris jenderal Partai Keadilan Sejahtera (wasekjen PKS) itu menegaskan aparat harus mengusut siapa pelaku pencoblos surat suara itu, dan bagaimana kertas bisa berada di tempat yang tidak semestinya.
Lebih lanjut Fahri mengatakan bahwa potensi kecurangan pemilu ada di mana-mana. Menurut dia, yang penting adalah kalau ada kejadian harus terbuka dan diinvestigasi. Dia menegaskan, bila perlu setiap hari digelar jumpa pers untuk mengungkap temuan-temuan. “Jangan ditutup-tutupi kalau ada kecurangan,” katanya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengirim surat via Twitter kepada PM Malaysia Mahathir Mohammad, Senin (15/4) untuk mengadukan kasus surat suara tercoblos
Redaktur & Reporter : Adil
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- PDIP seperti Dapat Durian Runtuh, Pendukung Anies Berpesta
- Gempa MK
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan