Seret Nama-nama Besar, Bantahan Bermunculan
Ikut Membantah, Dubes AS Bilang Pemerintahnya Minta Maaf
Jumat, 11 Maret 2011 – 12:08 WIB
Sementara, Istana Negara pun kontan bereaksi keras atas terbitnya pemberitaan di surat kabar itu. Lewat Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha misalnya, Istana menyatakan bahwa isi pemberitaan The Age tersebut adalah tidak benar dan bohong belaka, apalagi lantaran bersumber dari dokumen WikiLeaks. Sementara, Menlu RI Marty Natalegawa pun, usai berjumpa (memanggil khusus) Dubes AS Scott Marciel, turut menyampaikan bantahan serupa, sekaligus memastikan telah menyampaikan nota protes resmi kepada pemerintah AS.
Scott Marciel sendiri kemudian, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa pihaknya sama tidak senangnya, sekaligus sependapat dengan Pemerintah RI bahwa laporan di suratkabar itu tidaklah benar adanya. Intinya, dia menyebut bahwa laporan tersebut (terutama yang menyebutkan itu berisi kawat diplomatik AS, Red) biasanya masih mentah, prematur dan tidak mengekspresikan kebijakan pemerintah AS yang sebenarnya. Dalam kesempatan itu pula, ia sekaligus menyampaikan permintaan maaf pemerintah AS atas hal ini.
AS sendiri sebagaimana diketahui, berada pada posisi menentang keberadaan WikiLeaks, termasuk dengan menyiapkan langkah-langkah tindakan hukum, sejak nama wadah 'pembocor dokumen' yang dikelola oleh Julian Assange itu mulai dikenal luas setelah menyebarkan berbagai file yang dipunyainya. Ini terutama karena sebagian besar dari dokumen-dokumen yang sudah disebarluaskan WikiLeaks sejauh ini, berhubungan dengan unsur pemerintah AS, mulai dari lembaga diplomatik hingga badan intelijennya.
Kembali ke tanah air, di pihak lain, Yusril Ihza Mahendra seperti pemberitaan media, ketika dikonfirmasi mengakui ada kebenaran dalam sebagian laporan itu, terutama yang berhubungan dengan dirinya. Yakni tepatnya dugaan bahwa dia dimata-matai oleh intelijen negera, yang menurutnya juga sudah ia rasakan sejak lama. Namun terhadap hal lain, ia pun tak ketinggalan membantah. Terutama yakni soal informasi pertemuan rahasianya dengan kalangan pengusaha Cina di Singapura. (ito/zul/jpnn)
JAKARTA - Headline suratkabar Australia The Age - sekaligus media satu grupnya The Sydney Morning Herald - terbitan hari ini, Jumat (11/3), bikin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024