Seribu Jembatan untuk Indonesia Bermodalkan Ilmu Panjat Tebing
Tedi Ixdiana tidak pernah terpikir dapat membangun ratusan jembatan di Indonesia dari ilmu panjat tebing yang dimilikinya.
Warga Kecamatan Bojong sudah 10 tahun lamanya menantikan sebuah jembatan yang menghubungkan mereka dengan kehidupan di daratan seberang.
"Di sini ada petani ternak, jadi banyak yang mengambil rumput, yang bertani, menanam padi di seberang sana," ucap Rohiman, ketua RW kecamatan di Provinsi Banten tersebut.
Untuk menyeberangi sungai, mereka terpaksa berenang, berinisiatif membuat rakit bambu, ataupun menunda rencana bila ada pasang besar.
Tapi, Rohiman mengatakan ini tidak bisa berlangsung selamanya.
"Sekarang lebih dipikirkan keselamatannya, soalnya waktu Maghrib pun masih banyak warga yang belum menyeberang ke sini," ucapnya.
"Jadi dengan kebutuhan seperti itu, saya [pikir], dari mana rezeki ini buat bikin jembatan supaya masyarakat lebih aman?"
Photo: Sebelum jembatan gantung dibangun, Rohiman (kanan) dan warga Kecamatan Bojong harus memakai rakitan dan berenang untuk menyeberangi sungai. (Supplied)
Tedi Ixdiana tidak pernah terpikir dapat membangun ratusan jembatan di Indonesia dari ilmu panjat tebing yang dimilikinya
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata