Seribu Jembatan untuk Indonesia Bermodalkan Ilmu Panjat Tebing
Melalui seorang kerabat, Rohiman dipertemukan dengan Vertical Rescue Indonesia (VRI), sebuah kelompok panjat tebing yang membangun jembatan tanpa pungutan biaya.
Harapan warga menjadi kenyataan di tahun 2018, ketika VRI datang ke Kecamatan Bojong dan membangun jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan sekaligus.
Ia mengatakan, selama 15 hari proses pembangunan jembatan, warga tidak tinggal diam.
"Dengan kompak, warga membantu ... dari mulai peralatan, sling besi, genset, peralatan semuanya atas bantuan warga," ungkap Rohiman kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
Dua minggu kemudian, jembatan sepanjang 80 meter tersebut membentang dan seolah mengubah kehidupan masyarakat setempat.
Photo: Didi Rustandi adalah salah satu warga Kecamatan Bojong yang merasa sangat terbantu dengan dibangunnya jembatan secara sukarela. (Supplied)"Warga di sini pada syukuran semua, numpeng. Itu ciri kebahagiaan. Sekarang warga tidak lagi ketakutan dan tidak dibahayakan karena sudah ada fasilitas jembatan itu," katanya.
"Alangkah bahagianya semuanya sampai pas beres jembatan itu, pada nyobain, datang dari kecamatan lain karena pada mau tahu. Sampai sekarang jadi akses wisata juga."
Tedi Ixdiana tidak pernah terpikir dapat membangun ratusan jembatan di Indonesia dari ilmu panjat tebing yang dimilikinya
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata