Seribu Jembatan untuk Indonesia Bermodalkan Ilmu Panjat Tebing
Didi Rustandi, pengrajin sangkar burung yang ikut membangun jembatan adalah salah satu warga yang merasakan dampaknya.
"Sekarang, kerja berangkat pagi, kalau mau ke ladang, walaupun pulangnya agak terlalu sore kadang-kadang, Alhamdulillah tidak ada hambatan," kata Didi kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"Merasa bersyukur saja. Tidak bisa mengatakan yang lain. Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa."
Seribu jembatan untuk Indonesia
Wujud apresiasi yang diterima Tedi Ixdiana tidak hanya dari Banten, melainkan juga dari 14 provinsi lainnya di Indonesia.
"Sepulang selesai membangun jembatan, ada yang memberikan kambing, ayam, dan bahkan di NTT masyarakat ada yang memberikan dua ekor sapi," katanya.
Dalam sebulan, Tedi dan anggota kelompok VRI yang dikepalainya membangun dua sampai tiga jembatan di daerah-daerah terpencil.
Photo: Seorang warga bersujud sebagai ungkapan terima kasih atas dibangunnya jembatan oleh Vertical Rescue Indonesia. (Supplied)
Kegiatan ini mereka lakukan secara sukarela dengan mengandalkan biaya yang mereka kumpulkan sendiri ataupun disumbangkan masyarakat.
Tedi Ixdiana tidak pernah terpikir dapat membangun ratusan jembatan di Indonesia dari ilmu panjat tebing yang dimilikinya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina