Seribu Personel AS-Filipina Latihan Bersama

jpnn.com - SAN ANTONIO - Korps Marinir Filipina dan Amerika Serikat (AS) mengadakan latihan bersama.
Lebih dari 200 personel militer dua negara itu berlatih di pesisir terluar Provinsi Zambales yang berjarak sekitar 220 kilometer dari Terumbu Scarborough, Laut China Selatan. Aksi gabungan tersebut berpotensi besar menuai reaksi Tiongkok.
Di tengah hujan dan hantaman gelombang, lima kendaraan amfibi dan sejumlah tank menderu di hamparan pasir. Kapal penghancur AS yang tertambat di pantai San Antonio juga terlibat dalam latihan gabungan tersebut.
Korps Marinir Filipina dan AS pun pura-pura melancarkan serangan ke kubu lawan. Selama sekitar sejam, pantai tidak berpenghuni itu bising oleh suara desing peluru.
"Ini merupakan bagian dari latihan militer sepekan yang tiap tahun kami lakukan bersama AS. Tujuan latihan gabungan ini adalah meningkatkan kemampuan Angkatan Laut (AL) Filipina," terang Jaime Bernardino, komandan pasukan Filipina.
Setiap tahun, militer Negeri Paman Sam memang menyelenggarakan latihan gabungan dengan militer negeri-negeri sekutunya di Asia. Salah satunya adalah Filipina.
Total ada sekitar seribu personel militer AS dan Filipina yang terlibat dalam latihan gabungan sepekan tersebut. Aktivitas rutin yang bermula pekan lalu itu juga melibatkan lima kapal perang, termasuk armada penghancur rudal.
"Setelah berlatih, kami berharap AL Filipina bisa lebih jeli mengidentifikasi kapal asing, mengawasinya, dan bila perlu melenyapkannya," ungkap Bernardino. (AP/AFP/hep/c23/tia)
SAN ANTONIO - Korps Marinir Filipina dan Amerika Serikat (AS) mengadakan latihan bersama. Lebih dari 200 personel militer dua negara itu berlatih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demi Warga Palestina, Sukamta PKS Dukung Rencana Prabowo Ini
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza