Seribuan Warga Mengungsi ke SPN Batua

Seribuan Warga Mengungsi ke SPN Batua
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo meninjau para pengunsi asal Flores di SPN Batua di jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (15/9). Foto: FAJAR/JPNN
Kekhawatiran ini semakin meluas apalagi beredar informasi akan adana aksi pembalasan atas kasus penikaman ini. Ditambah lagi, penyerangan dua kepala keluarga di Jalan Batua Raya V oleh sekelompok warga menggunakan sepeda motor pada Rabu, (14/9) sekira pukul 22.45.

Kelompok penyerang yang tidak diketahui identitasnya itu terlebih dahulu memadamkan listrik Pondok Indah tempat kedua warga yang berasal dari luar Sulsel ini berada. Setelah itu, pelaku langsung melakukan penyerangan dengan senjata tajam jenis parang. Dalam penyerangan ini, dua penghuni yakni Joni dan Petrus Patris Benyamin mengalami luka sabetan parang pada punggung dan tangan.

Sementara dua istri lolos dari penganiayaan warga setelah berhasil melarikan diri. Kedua warga yang menjadi korban penyerangan oknum tidak dikenal itu saat ini dirawat di  RS Bhayangkara dalam penjagaan ketat aparat kepolisian. Kedua korban penyerangan warga itu diketahui bekerja sebagai sopir pete-pete dan penjaga toko di daerah ini.

Salah seorang warga yang turut mengamankan diri ke kantor polisi, Ilyas Suban mengaku sejak peristiwa terjadi dirinya yang berprofesi sebagai sopir pete-pete tidak berani lagi keluar rumah. "Kita khawatir jangan sampai orang serbu begitu saja. Jadi kita memilih berlindung di kantor polisi," kata Ilyas. (sah)

MAKASSAR - Kasus pembunuhan terhadap dua bocah dan seorang pensiunan polisi di depan M'Tos Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, menimbulkan kekhawatiran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News