Serikat Pekerja Menilai Kerugian Akibat Perpanjangan Kontrak JICT Makin Nyata
"Bagus bisa dikelola secara mandiri, pun diperpanjang harus menguntungkan negara dengan memperhatikan aspek keberlangsungan perusahaan dan pekerja. Tetapi kenyataannya keadaan JICT semakin sulit,” tuturnya.
Zulfansyah menyatakan menurunnya kinerja keuangan berdampak pada minimnya kapasitas perusahaan untuk melakukan investasi pada fasilitas terminal peti kemas JICT, seperti lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat, teknologi, dan peningkatan kemampuan SDM.
Dia mengatakan infrastruktur JICT yang sudah lebih dari 20 tahun beroperasi, jika tidak segera dilakukan peremajaan, perbaikan, dan penggantian dikhawatirkan mengganggu kinerja pelayanan operasional.
"Begitupula terhadap peningkatan SDM. Jika tidak ada inisiatif perbaikan, pada akhirnya kinerja keuangan JICT akan semakin terpuruk," kata dia.
Masalah ini menurut dia sudah disampaikan SP JICT kepada Komisi VI DPR RI dan dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Rabu pekan lalu.
SP juga menyambut baik rencana Komisi VI yang akan menindaklanjuti permasalahan JICT dengan Kementerian BUMN dan pemegang saham.
"Sebelumnya kami juga telah menyampaikan kepada Pelindo dan Hutchison. Harapannya, ada solusi terbaik agar JICT tetap sustain dan tidak semakin terpuruk,” kata Zulfansyah.(fat/jpnn.com)
Serikat Pekerja atau SP JICT menilai kerugian akibat perpanjangan kontrak anak usaha BUMN Pelindo itu makin nyata. Begini kondisinya.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Konsisten Terapkan Keterbukaan Informasi, BNI jadi BUMN Informatif versi KIP
- Pelindo & Kolaborasi BUMN Meluncurkan TJSL Pelita Warna di Rutan Pondok Bambu
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP