Serikat Pekerja Paksa YouTube Blokir Donald Trump

Serikat Pekerja Paksa YouTube Blokir Donald Trump
Ilustrasi logo Google. Foto: Antara

"Apa pun yang kurang dari kekerasan yang mematikan: dari Gamergate hingga Charlottesville, dari Christchurch hingga Washington D.C., dari Jair Bolsonaro hingga Donald Trump. Alphabet, karena gagal bertindak telah menyebabkan kerusakan yang luar biasa: pada ribuan korban kebencian dan dunia," tambah mereka.

Ilmuwan riset di Google dan anggota AWU Alex Hanna mengatakan, sangat penting bagi serikat untuk berbicara tentang keterlibatan YouTube dalam berbagai hal, termasuk misinformasi dan ujaran kebencian.

"Sebagai pekerja, kami berada dalam posisi unik untuk menentang perilaku ini dan mendorong Alphabet agar bertanggung jawab atas efek sosial dari teknologinya ketika bertentangan dengan insentif keuntungannya," ujar Alex.

Platform lain telah mengambil langkah konkret untuk menghentikan Trump yang menyebarkan misinformasi dan memicu kekerasan.

Pada Kamis (7/1), CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan akun Facebook dan Instagram Trump akan diblokir tanpa batas waktu, setidaknya selama dua pekan ke depan.

Sementara itu, Twitter pada Rabu (6/1) membekukan akun Trump selama 12 jam. Namun, perusahaan media sosial itu mengambil langkah keras, Sabtu pagi, dengan memblokir akun Trump secara permanen. (antara/jpnn)

Serikat pekerja Alphabet Workers Union (AWU), memaksa YouTube memblokir channel Presiden AS Donald Trump secara permanen.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News