Serikat Petani Tolak Boediono jadi Cawapres SBY
Minggu, 10 Mei 2009 – 18:37 WIB
JAKARTA - Para petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) menolak bila Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memilih Boediono sebagai calon wakil presiden untuk pilpres mendatang. Sebab, Boediono dinilai masih kental dengan paham neoliberalismenya, yang berarti bakal mengancam nasib para petani.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI, Henry Saragih menyatakan, para petani berharap SBY memilih pasangan yang punya komitmen tegas membela kepentingan petani. "Kalau SBY akhirnya memilih Boediono, itu berarti SBY ingin meneruskan kebijakan-kebijakan neoliberalismenya. Ini sangat membahayakan petani. Nasib petani dan buruh perkebunan tidak akan berubah dari sekarang," ujar Henry Saragih kepada JPNN di Jakarta, Minggu (10/5).
Karenanya SPI sangat berharap agar pada pilpres Juli mendatang bisa menjadi titik balik bagi perubahan nasib petani. Pemerintahan hasil pilpres 2009 diharapkan sanggup mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang melindungi proses produksi pertanian dan pemasarannya. Selama ini, nasib petani digerus oleh mekanisme pasar, tanpa dilindungi negara.
"Saya ambil contoh kebijakan di sektor susu. Sama sekali tak ada perlindungan. Sektor ini sangat ditentukan oleh perusahaan-perusahaan besar, negara tak punya peran apa pun. Kalau Boediono menjadi wapres, ya masalah ini tak akan selesai," ujar Henry.
JAKARTA - Para petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) menolak bila Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memilih Boediono sebagai
BERITA TERKAIT
- Ribuan Pemuda Indonesia Center Deklarasi Dukungan kepada Ridwan Kamil
- Indah Amperawati Siap Wujudkan Pemerataan Pembangunan di Lumajang lewat Program Dana Dusun
- Ongen Sangaji Desak Walkot Jaktim & Camat Cakung Turun Tangan Tertibkan Kandang Sapi
- Dewan Etik Persepi Cacat Etika Karena Merangkap Wasit & Pemain
- Putusan MK: Pejabat Daerah dan Anggota TNI/Polri Tak Netral Bisa Dipidana
- Forum Muda Jakarta Dukung Paslon RIDO di Pilkada 2024