Sering Bawa Cewek Seksi ke Kamar, Diusir Warga

jpnn.com - BOGOR–Sejumlah warga mendatangi rumah kontrakan yang dihuni pasangan mesum di Kampung Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, kemarin.

Bahkan, beberapa warga sempat tidak bisa menahan emosinya ketika pasangan itu keluar dari rumah kontrakan.
    
Kemarahan warga ini berawal ketika rumah kontrakan milik Ubik, Warga Kampung Tegal Waru, itu disewakan kepada Dedi, Warga Warung Borong, Desa Benteng. Menurut informasi, Dedi baru saja keluar dari tempat kerjanya di perusahan leasing.
    
Setiap malam, sejak dua bulan mengontrak, Dedi sering membawa wanita ke kamar kontrakannya. Bahkan, suatu malam pedagang roti yang lewat melihat wanita seksi turun dari angkutan, lalu masuk ke kamar kontrakan.

Tak berselang beberapa menit, sekitar pukul 21:00, lampu di rumah kontrakan dipadamkan. Sejak itu, gerak-gerik penghuni kontrakan pun terus dipantau warga setempat.
    
Benar saja, Rabu (25/12) lalu, warga melihat ada empat lelaki setengah baya dan satu perempuan bernama Irma Maryanti (40), Warga Jalan Jembatan Ciampea, Desa Tegal Waru, masuk ke rumah Dedi.  

“Saat itulah warga ingin mengusir penghuni kontrakan,”  kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tegal Waru, Sambas Almsyah kepada Radar Bogor, kemarin. Warga, kata Sambas, minta Dedi memperkenalkan perempuan itu.  “Saat ditanya, Dedi mengaku kalau itu saudaranya,” tuturnya.
    
Warga, kata dia, tak percaya begitu saja dengan omongan Dedi. Pada Minggu (29/12), warga kembali melihat ada beberapa lelaki bertato masuk ke rumah kontrakan itu.
    
Beberapa warga mendatangi, untuk memastikan apa yang dilakukan penghuni kontrakan. Satu per satu sosok pria itu pergi dan tak beberapa lama, keluar juga perempuan yang sebelumnya mereka curigai.
    
Ketika ditanyai, terangnya, wanita itu tampak ketakutan. “Wanita itu keluar, sambil bilang dia hanya dijebak,” katanya. Saat itu juga, sekitar 50 warga sudah bersiap bertindak.
    
Dedi bersama teman perempuannya dan seorang lelaki bernama Yudi (40), warga Jembatan Ciampea, diamankan. “Mereka kami amankan untuk menghindari amukan massa,” tuturnya.
    
Namun, warga yang kesal sempat meluapkan kemarahan dengan membakar barang-barang milik pelaku di dalam kontrakan, seperti pakaian, kasur, kursi, dan perabotan lainnya. (rp10/b)