Sering Bolos, Murid Ditampar Guru
Sabtu, 08 Desember 2012 – 11:47 WIB
“Iya, saya melakukan perbuatan itu, tapi saya minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Saya siap minta maaf kepada Suprapto di depan siswa lain,” kata Hasmita dengan wajah pucat merasa bersalah.
Yuliarso menyesalkan kejadian tersebut. Ditegaskannya, seharusnya di dunia pendidikan tidak ada lagi sikap main tangan atau fisik kepada siswa, meskipun dengan dalih ingin mendidik. Karena sekarang sudah tidak zaman lagi pendidikan dengan kekerasan. Apalagi siswa yang bersekolah justru warga Argasunya yang sebagian besar masyarakatnya untuk diajak bersekolah saja sangat susah. “Ini ada siswa yang mau bersekolah, justru oleh gurunya malah ditampar,” sesalnya.
Politisi Partai Demokrat itu meminta kepada sekolah atau Dinas Pendidikan memberikan surat peringatan kepada Hasmita, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Karena kalau tidak diberikan surat peringatan, justru dikhawatirkan akan kembali terulang. “Alhamdulillah, tadi pak Hasmita mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarganya,” pungkasnya. (abd)
HARJAMUKTI - Aksi kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terjadi di Kota Cirebon. Gara-gara tidak pernah masuk sekolah, siswa kelas IX B terbuka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life