Sering Dapat Teror, ke Mana-Mana Pakai Rompi Antipeluru
Kamis, 07 Februari 2013 – 08:44 WIB
Ric tidak sempat mengamati satu per satu wajah para demonstran dadakan itu. "Saya melihatnya dari lubang kunci. Saya sudah laporkan hal ini ke polisi karena ini salah satu bentuk terorisme," kata dia.
Ric tidak ingin berburuk sangka. Namun, dia yakin, orang-orang tersebut di bawah komando para pebisnis sirkus lumba-lumba keliling. Mereka merasa terancam dengan keberadaan JAAN yang berniat menyelamatkan lumba-lumba di tanah air. Apalagi, ketika Ric dan JAAN membangun pusat rehabilitasi lumba-lumba pertama di dunia di Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah.
Ric bersama JAAN mendirikan pusat rehabilitasi canggih tersebut hampir dua tahun lalu. Semua dibiayai sendiri. Mereka tidak ingin menodong pemkot atau pempov. Total biaya yang diperlukan hampir USD 200 ribu. Pusat rehabilitasi itu merupakan hadiah untuk Indonesia. Kenapa dipilih Karimunjawa? Sebab, sebagian besar lumba-lumba di Indonesia berada di perairan tersebut.
"Dan keluarga mereka (lumba-lumba) ada di sana. Kami benar-benar berupaya menyembuhkan lumba-lumba yang stres hingga akhirnya dilepas ke laut lagi. Setelah siap, lumba-lumba akan kami lepas karena keluarga mereka sudah menunggu di laut," ujarnya.
HAMPIR separo hidupnya didedikasikan untuk menyelamatkan ikan lumba-lumba agar bisa hidup bebas di laut lepas. Selama itu pula, Ric O Barry kenyang
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala