Sering Dirazia, Tamu Hotel Anjlok
jpnn.com - PALEMBANG – Razia penyakit masyarakat (pekat) yang menyasar ke tempat hiburan dan hotel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk penginapan membuat pengelola hotel di Metropolis resah. Pasalnya, seringnya razia yang digelar di sejumlah instansi terkait tersebut membuat pengunjung tidak nyaman.
Akibatnya, tamu hotel dan penginapan anjlok. “Kami merasa tidak nyaman dengan razia hotel. Padahal ini sarana hiburan dan salah satu tingkat kunjungan pariwisata,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin, kemarin.
Menurutnya, para tamu, awalnya hanya satu hari tapi bisa menginap beberapa malam karena ingin lebih lama melihat pariwisata dan ini hal yang bagus. Namun karena adanya razia tadi, hotel terkesan seram. Padahal, kesan itu harus dihapus.
Seharusnya, kata Herlan, pihak keamanan bisa berkoordinasi dengan lebih baik lagi karena banyak razia liar. Pihaknya juga telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan pihak kepolisian.
“Namun tetap saja ada razia karena mungkin kebijakannya tidak sampai kepada pihak bawahannya,” ucapnya. Lanjut Herlan, pada tahun depan rencananya akan ada penambahan sepuluh hotel baru.
Pesatnya pertumbuhan bisnis hotel di Palembang seiring dengan meningkatnya pariwisata Sumsel dan kunjungan wisatawan. Dikatakan, sepuluh hotel yang dibangun di beberapa lokasi, terdiri dari berbagai macam jenis hotel berbintang.
Dijelaskan, saat ini Sumsel memiliki 130 hotel yang terdiri dari 38 hotel berbintang dan 92 hotel non bintang. “Kita ada 138 yang memang lebih didominasi oleh hotel non bintang. Untuk hotel bintang lima di Sumsel masih minim yaitu hanya Hotel Arista dan Aryaduta,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari pengelola hotel dan restoran anggota PHRI, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumsel rata-rata setiap tahunnya mencapai 42 ribu orang. Sedangkan jumlah wisatawan Nusantara tercatat 3,1 juta orang per tahun.
“Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel dan kunjungan restoran sudah cukup baik yakni di atas 60 persen,” tukasnya. (cj7/vin/ce2)
PALEMBANG – Razia penyakit masyarakat (pekat) yang menyasar ke tempat hiburan dan hotel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk penginapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap