Sering Langgar HAM, Polisi Dapat Donasi Rp 114 M dari Amerika

jpnn.com, BOGOTA - Amerika Serikat akan menyumbangkan 8 juta dolar AS (Rp 114,9 miliar) kepada polisi nasional Kolombia untuk mendukung pelatihan hak asasi manusia dan anti korupsi, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengatakan pada Selasa (8/2) selama kunjungan ke Bogota.
Polisi nasional Kolombia mendapat kecaman keras dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, karena menggunakan kekuatan berlebihan selama protes antipemerintah yang mengakibatkan lebih dari 40 warga sipil tewas.
Keluarga dari beberapa korban tewas mengatakan mereka menunggu lama untuk memperoleh keadilan ketika polisi terlibat dalam kematian.
Pemerintahan Presiden Ivan Duque mendukung reformasi kepolisian tahun lalu yang dikatakan akan meningkatkan standar hak asasi manusia bagi polisi. Beberapa petugas polisi telah dihukum atau menghadapi tuntutan atas kematian warga sipil sejak 2019.
"Saya sangat bangga mengumumkan tambahan 8 juta dolar dari pemerintah AS bagi polisi nasional Kolombia untuk mendukung pekerjaan yang mereka mulai sekarang dalam perlindungan hak asasi manusia, dalam memperkuat pendidikan hak asasi manusia di antara kepolisian, akuntabilitas bagi mereka yang menyalahgunakan hak asasi manusia dan mengidentifikasi korupsi di dalam kepolisian," kata Nuland yang didampingi direktur kepolisian nasional, Jenderal Jorge Luis Vargas, kepada wartawan.
Nuland memuji apa yang dia sebut sebagai komitmen polisi Kolombia untuk menyelidiki pelanggaran dan memperkuat standar hak asasi manusianya dan mengatakan pemerintah AS sedang melakukan upaya serupa di negaranya sendiri.
"Ini adalah transformasi besar untuk melindungi hak-hak warga Kolombia, ini adalah transformasi besar polisi nasional untuk menjamin kebebasan rakyat," kata Vargas.
Kolombia dan AS akan berbagi informasi intelijen untuk mencegah kemungkinan campur tangan dalam pemilihan legislatif dan presiden akhir tahun ini, kata Duque pada sore hari setelah pertemuannya dengan Nuland.
Polisi negara ini menuai kecaman masyarakat internasional karena menggunakan kekuatan berlebihan selama protes antipemerintah yang mengakibatkan lebih dari 40 warga sipil tewas.
- Disambangi Ketua NU Jakut, Kapolres Tanjung Priok Diapresiasi atas Pengelolaan Kamtibmas
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Dukung Kamtibmas, MUI Jakut Apresiasi Kinerja Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- Ungkap Kondisi Fachri Albar Saat Ditangkap, Polisi: Dia Kondisi Sadar di Rumah
- Kecelakaan Mobil Masuk Jurang di Pesibar, 3 Orang Meninggal Dunia
- Ada Ancaman Pembunuhan terhadap Dedi Mulyadi, Ini Respons Polisi