Sering Makan Minum Instan, Remaja Sakit Ginjal Kronis
jpnn.com, SURABAYA - Makan dan minum sembarangan bisa berakibat penderitaan berkepanjangan. Bagi pemuda 21 tahun bernama Mahfud ini, kebiasaan mengonsumi makanan dan minuman (mamin) instan berakhir penyesalan. Dia sakit ginjal kronis.
Anik Fatmawati, ibu Mahfud, bercerita. Anak tunggalnya itu terkena penyakit ginjal kronis (PGK) mulai usia 17 tahun.
Dua kali dalam seminggu dia harus cuci darah sejak 2015. Jadi, sudah empat tahun terakhir ini bolak-balik ke RSUD Ibnu Sina. Padahal, mereka tinggal di Lamongan.
Mengapa sampai begitu parah? Anik mengakui, putranya sangat suka mamin siap saji atau masakan instan.
Bertahun-tahun sejak bocah. Menunya ''aneh-aneh'' menurut istilah zaman sekarang. ''Terutama minuman,'' ungkapnya..
Petaka mulai terasa pada 2015. Tubuh Mahfud bermasalah terus-menerus. Sejak saat itulah, perempuan 41 tahun tersebut ''wajib'' mengantar anaknya cuci darah (hemodialisis).
Yang mengenaskan bagi Anik, putranya itu terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah. Dia hanya sempat mencicipi bangku SMA. Cuma sekitar tiga bulan. Setelah itu, kondisinya tidak memungkinkan lagi.
Sebagai ibu, Anik terlihat begitu tabah. Dia terus menguatkan hati Mahfud untuk terus berikhtiar.
Bertahun-tahun makan makanan instan mengakibatkan remaja mengalami sakit ginjal kronis.
- Petani Kecil Mulai Rasakan Efek Gerakan Boikot Restoran Waralaba yang Dianggap Terafiliasi Israel
- Hadir di Jakarta, Seafood Cepat Saji asal Amerika Buka 24 Jam
- FAST Akan Membuka 40 Gerai Baru Tahun Depan
- Banyak Pria Muda Mengeluh Sudah Ejakulasi Dini, Dokter Boyke Beri Kiat Begini
- 7 Cara Efektif Menghilangkan Kecanduan Fast Food
- Sering Pesan Makanan Online? Waspadai Risiko Obesitas