Sering Mengisap Vape Bisa Mengakibatkan Kematian?
"Selain itu, jika kondisi paru rusak akibat vape, maka paru pun akan rentan terhadap infeksi. Infeksi paru yang berat bisa saja menyebabkan kematian, namun tentunya membutuhkan proses dan tidak terjadi dengan cepat," jelas dr. Alvin.
Selain itu, menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, vape juga bisa menyebabkan kecanduan, penyakit jantung, serta munculnya sel kanker. Asap vape juga membahayakan orang di sekitar layaknya asap rokok membahayakan para perokok pasif.
Khusus keterkaitannya dengan sel kanker, dr. Andika mengatakan bahwa kandungan nikotin cair di dalam vape sebagai penyebabnya. Saat nikotin cair dipanaskan, maka akan menghasilkan zat nitrosamine yang dapat memicu terjadinya kanker.
Kandungan yang terdapat di dalam vape
Keberadaan cairan nikotin – zat yang bertanggung jawab atas kecanduannya para perokok – adalah alasan mengapa vape sering dianggap sebagai pengganti rokok biasa. Tapi selain itu, vape dan rokok disusun dari berbagai zat yang sangat berbeda.
Berasal dari cairan kimia yang dioperasikan dengan listrik dari baterai, selain nikotin, vape juga mengandung beberapa zat kimia yang berbahaya, seperti:
1. Diasetil
Ini adalah zat kimia memberikan rasa atau aroma tertentu pada asap vape. Zat ini terbukti dapat menyebabkan kanker paru dan bronkiolitis obliterans, yaitu kondisi di mana rusaknya jaringan paru membuat udara tidak dapat lagi masuk ke dalam paru.
Pernyataan tentang amannya vape membuat penggunaan vape atau rokok elektronik meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Lalu, apakah vape memang bisa mengakibatkan kematian seperti rokok?
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- 5 Makanan yang Bantu Anda Berhenti Merokok
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- FUEL Luncurkan Inovasi Terbaru, Liquid dengan Varian 'Ice Cream Series'
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan