Sering Naik Ojek Bisa Picu Kanker Paru?

Sering Naik Ojek Bisa Picu Kanker Paru?
ilustrasi kanker paru-paru

jpnn.com - Merokok merupakan faktor risiko utama yang bisa picu kanker paru. Namun, tak merokok bukan jaminan bebas kanker paru. Polusi udara turut berkontribusi atas kemunculan kanker. Untuk yang sering berkendara motor atau naik ojek, Anda mesti waspada.

Masyarakat Indonesia berduka dan kembali disadarkan akan bahaya kanker paru ketika Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada hari Minggu (7/7) silam. Lewat berbagai wawancara, ia mengaku seumur hidupnya tak pernah merokok.

Fakta tersebut pun membuat banyak orang tercengang. Tak pernah merokok seumur hidupnya, kok, bisa terkena kanker paru?

Kanker paru tak hanya menyerang perokok aktif

Dikatakan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, merokok adalah faktor risiko utama kanker paru.

“Sekitar 80 persen kasus kanker paru berhubungan dengan kebiasaan tersebut,” ungkap dr. Sepriani.

Meski begitu, tidak merokok bukan berarti jaminan bebas ancaman kanker paru. Fakta menunjukkan bahwa kanker paru bisa terjadi pada bukan perokok seperti mendiang Pak Sutopo. Bahkan, dr. Sepriani mengatakan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 20 persen pasien kanker paru mengaku tak pernah merokok seumur hidupnya.

Nyatanya, menurut dr. Sepriani ada beberapa faktor risiko lainnya yang dapat memicu terjadinya kanker paru selain rokok, yaitu:

Polusi udara turut berkontribusi atas kemunculan kanker. Untuk yang sering berkendara motor atau naik ojek, Anda mesti waspada.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News