Sering Tidur Telentang, Kepala Bayi jadi Rata
Rabu, 10 Juli 2013 – 15:37 WIB
"Ini amat umum dijumpai. Dengan adanya kampanye tidur telentang dan tidur di kursi mobil, orang-orang tidak memegang bayinya seperti dulu. Kami menemukan masalah pada bentuk kepala bayi," kata neonatologist (seorang dokter anak yang mengambil pelatihan tambahan dan sertifikasi untuk merawat bayi baru lahir yang berisiko), dari University of California, San Diego School of Medicine, Dr Lisa Stellwagen, seperti yang dilansir laman Business Standard, Selasa (9/7).
Dalam ilmu kedokteran, kepala bayi yang rata pada bagian belakang ini disebut plagiocephaly. Sebenarnya tengkorak kepala yang datar atau rata tidaklah berbahaya, namun dapat menjadi permanen. Peneliti mengkhawatirkan dampaknya terhadap kondisi psikologis anak-anak saat tumbuh dewasa.
Menurut Stellwagen, banyaknya kasus ini bermula dari awal 1990-an. Ketika itu, para dokter menyarankan orang tua meletakkan bayinya tidur telentang untuk mencegah kematian mendadak. Kampanye ini sangat sukses dan berhasil menurunkan angka kematian bayi akibat SIDS.
Oleh karena itu, Stellwagen menyebutkan bahwa temuan penelitian baru ini bukan berarti menyarankan orang tua untuk tidak mengikuti saran meletakkan bayi dalam posisi tidur telentang. Hanya saja perlu dilakukan beberapa hal agar bayi tidak rata kepalanya.
POSISI tidur terbaik untuk bayi adalah telentang, karena dapat mencegah sindrom kematian mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Banyak
BERITA TERKAIT
- 10 Manfaat Rutin Mengonsumsi Ikan Salmon, Cegah Penyakit Ini Menyerang Anda
- 12 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
- Ladies, Ketahui 4 Peran Dokter Kandungan dalam Kehamilan
- 4 Cara yang Tepat Menangani Demam pada Anak Menurut Dokter
- Tip Memasak Sehat & Kreatif ala Leony Susan, Inspiratif
- Mau Tampil Glowing? Klinik Kecantikan Ini Bisa jadi Solusi