Sering Tidur Telentang, Kepala Bayi jadi Rata
Rabu, 10 Juli 2013 – 15:37 WIB
Ada langkah-langkah yang bisa diambil agar bayi tidak mengalami plagiocephaly. Misalnya menggendong bayi sesering mungkin, membiarkan bayi beraktivitas di atas perutnya atau tengkurap ketika terjaga sambil diawasi.
Mawji menyarankan untuk meletakkan bayi dalam posisi yang bervariasi ketika tidur. Jika kepalanya menengok ke kanan, maka malam berikutnya kepala bayi sebaiknya diposisikan menengok ke kiri. Ketika memberi makan atau menyusui bayi, tangan yang menggendong bayi sebaiknya berganti-ganti.
"Deformasi dapat diperbaiki dengan helm. Tetapi biasanya harganya mencapai US$ 1.000 atau sekitar Rp 9,95 juta sampai US$ 3.000 atau sekitar 29,8 juta, sehingga cara ini sebaiknya dijadikan sebagai upaya terakhir. Untuk bayi muda, pengobatannya adalah berupa pencegahan," kata peneliti, Aliyah Mawji.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa secara umum, sekitar 3 persen hingga 61 persen bayi memiliki kepala yang rata. Beberapa penelitian lain mengaitkan plagiocephaly dengan tertundanya kemampuan bayi untuk merangkak atau berguling. Tapi keterlambatan tersebut berhasil disusul saat bayi berusia 18 bulan.(fny/jpnn)
POSISI tidur terbaik untuk bayi adalah telentang, karena dapat mencegah sindrom kematian mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 10 Manfaat Rutin Mengonsumsi Ikan Salmon, Cegah Penyakit Ini Menyerang Anda
- 12 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
- Ladies, Ketahui 4 Peran Dokter Kandungan dalam Kehamilan
- 4 Cara yang Tepat Menangani Demam pada Anak Menurut Dokter
- Tip Memasak Sehat & Kreatif ala Leony Susan, Inspiratif
- Mau Tampil Glowing? Klinik Kecantikan Ini Bisa jadi Solusi