Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor, Menkes Akui Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui proses pemasukan data-data di Indonesia kerap terjadi kesalahan.
Pernyataan itu disampaikan Budi menyusul beredarnya sertifikat vaksin milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dunia maya.
"Karena tetap data entry, kan, Indonesia sering terjadi kesalahan, niatnya ke sana. Nah, memang tidak nyamannya kita. Bukan hanya Pak Presiden saja tetapi juga banyak pejabat-pejabat juga yang NIK-nya sudah jadi tersebar," kata Budi saat menghadiri jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (3/9).
Budi menjelaskan, aplikasi PeduliLindungi memang digunakan untuk mengecek apakah seseorang sudah divaksin atau sedang menjalani tes di laboratorium," ujar Budi.
Pada sisi lain, aplikasi tersebut bisa digunakan masyarakat untuk beraktivitas ke luar rumah seperti di mal maupun bandara.
"Yang bisa mengakses adalah semua aplikasi-aplikasi yang ada di setiap aktivitas, misalnya check-in di airport, mal atau mau masuk ke industri, dan kantor," tutur Budi.
Sebelumnya, Surat keterangan vaksinasi Covid-19 itu diketahui milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dilihat secara umum melalui PeduliLindungi.
Pada unggahannya tersebut, terpampang jelas identitas lengkap Jokowi mulai dari nama, tanggal lahir hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Sertifikat vaksin Jokowi bocor di Twitter, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui proses pemasukan data-data di Indonesia kerap terjadi kesalahan
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024
- Kemenkes Diminta Tuntaskan Masalah Pemberhentian Anggota KTKI
- Dipanggil Prabowo, Menkes Budi: Pembekalan Supaya Enggak Korupsi
- INN RS PON Perkuat Layanan Kesehatan Otak dan Saraf di Indonesia
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri