Sertifikat Vaksinasi Palsu Bisa Membahayakan Upaya Australia Menangani COVID-19
Sertifikat vaksin COVID-19 diyakini bisa menjadi tiket menuju kebebasan dari lockdown yang berkelanjutan di Australia dan berdampak bagi jutaan warganya.
Tapi kini mulai ada sertifikat palsu yang bisa dipesan dan dibeli bagi mereka yang menghindari untuk divaksinasi.
Salah satunya melalui pasar gelap yang dipromosikan lewat jejaring sosial, seperti Facebook group, Snapchat, dan WhatsApp.
Para pengamat dan pakar di Australia di Australia mengatakan penawaran sertifikat palsu malah bisa mempertaruhkan peluang Australia dalam melonggarkan aturan COVID-19.
Christian Kunde adalah salah satu dokter yang melihat bagaimana sertifikat vaksinasi palsu ditawarkan.
"Saya masih menjadi bagian dari sejumlah grup media sosial sejak saya tinggal di Sydney Barat. Dan [sertifikat palsu] ditawarkan di Snapchat serta grup WhatsApp. Awalnya, saya pikir itu lelucon," ujarnya.
Dokter Christian mengaku khawatir dengan masalah ini, meski tidak terkejut.
"Saya tidak terlalu terkejut kalau ada orang yang melakukannya saat ada kesempatan."
Sertifikat vaksin COVID-19 diyakini bisa menjadi tiket menuju kebebasan dari lockdown yang berkelanjutan di Australia dan berdampak bagi jutaan warganya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata