Sertifikat Vaksinasi Palsu Bisa Membahayakan Upaya Australia Menangani COVID-19

Sertifikat vaksin COVID-19 diyakini bisa menjadi tiket menuju kebebasan dari lockdown yang berkelanjutan di Australia dan berdampak bagi jutaan warganya.
Tapi kini mulai ada sertifikat palsu yang bisa dipesan dan dibeli bagi mereka yang menghindari untuk divaksinasi.
Salah satunya melalui pasar gelap yang dipromosikan lewat jejaring sosial, seperti Facebook group, Snapchat, dan WhatsApp.
Para pengamat dan pakar di Australia di Australia mengatakan penawaran sertifikat palsu malah bisa mempertaruhkan peluang Australia dalam melonggarkan aturan COVID-19.
Christian Kunde adalah salah satu dokter yang melihat bagaimana sertifikat vaksinasi palsu ditawarkan.
"Saya masih menjadi bagian dari sejumlah grup media sosial sejak saya tinggal di Sydney Barat. Dan [sertifikat palsu] ditawarkan di Snapchat serta grup WhatsApp. Awalnya, saya pikir itu lelucon," ujarnya.
Dokter Christian mengaku khawatir dengan masalah ini, meski tidak terkejut.
"Saya tidak terlalu terkejut kalau ada orang yang melakukannya saat ada kesempatan."
Sertifikat vaksin COVID-19 diyakini bisa menjadi tiket menuju kebebasan dari lockdown yang berkelanjutan di Australia dan berdampak bagi jutaan warganya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia