Sertifikat Vaksinasi Palsu Bisa Membahayakan Upaya Australia Menangani COVID-19
Sertifikat vaksinasi palsu diketahui sudah mulai beredar di seluruh Australia, seperti yang dilihat juga oleh dokter Mohamad Assoum, seorang ahli epidemiologi penyakit menular.
Ia mengatakan sertifikasi vaksinasi itu sangat sederhana, sehingga dengan mudah bisa dipalsukan.
"Sebagian besar [dokumen] adalah dalam bentuk PDF yang telah ditiru dari sertifikat yang asli," ujar dr Mohamad.
Melihat sertifikat palsu itu membuatnya mempertanyakan motif pembuatnya.
"Ada banyak pertanyaan dalam pikiran saya, mengapa orang bisa melakukan sejauh itu untuk memalsukan dokumen penting?"
Memalsukan sertifikat vaksin malah bisa berbahaya
Profesor Julie Leask adalah ahli kesehatan sosial dari University of Sydney.
Menurutnya ada beberapa pertimbangan mengapa vaksin menjadi sebuah mandat dan sebagai "intervensi" dari Pemerintah.
"Harus ada cukup penyakit [di masyarakat] untuk menerapkan pemaksaan itu, karena mandat adalah bentuk intervensi kesehatan masyarakat yang relatif memaksa," ujar Profesor Julie.
Sertifikat vaksin COVID-19 diyakini bisa menjadi tiket menuju kebebasan dari lockdown yang berkelanjutan di Australia dan berdampak bagi jutaan warganya
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati