Seru, Ruhut Cekcok dengan Kader PKS Gara-Gara Pentolan FPI
jpnn.com - JAKARTA - Perang mulut mewarnai rapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di kompleks parlemen, Rabu (20/4). Cekcok itu melibatkan anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul dengan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy.
Cekcok itu berawal ketika Ruhut menyebut pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dengan cara kasar. Dalam rapat itu Ruhut meminta Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Pol Moechgiyarto agar jangan terlalu lembek terhadap para demonstran. Ia mencontohkan ketika Habib Rizieq berunjuk rasa di depan gedung KPK.
"Aku sedih. Kemarin FPI demo di Kuningan sampai menutup jalan, masuk ke gedung KPK. Ada istilah orang pacaran PDKT dong, kasih sadar Rizieq, saya tak menyalahkan," kata Ruhut.
Pernyataan Ruhut soal Habib Rizieq ternyata memicu ketersinggungan Aboe Bakar Alhabsy. Ia langsung mengancungkan tangan untuk interupsi.
"Interupsi pimpinan. Saya keberatan Ruhut ngomong Rizieq begitu saja. Dia itu ulama, jangan sembarangan. Sembarangan ngomong Rizieq, ngomong kasar kayak begitu, saya keberatan," ujar politikus yang akrab disapa dengan panggilan Habib Aboe itu.
Ruhut pun langsung bereaksi. Dengan nada tinggi, ia mengaku lebih mengenal Habib Rizieq ketimbang Aboe. Sebab, Ruhut sudah tahu soal Habib Rizieq sejak politikus nyentrik itu masih menjadi pengacara.
"Saudara Aboe. Saya labih mengenal Rizieq dibanding saudara. Bagaiman ketika mendampingi Wiranto (di pengadilan HAM kasus Timor Timur, red). Anda belum mengenal Rizieq. Anda masih di Kalsel," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman yang memimpin rapat langsung mematikan mikrofon untuk mengakhiri cekcok antara Ruhut dengan Aboe. Namun, Ruhut terlihat masih kesal. Benny yang juga kolega separtai dengan Ruhut pun berupaya meredamnya.
- PAM JAYA Menggratiskan Biaya Pemasangan Sambungan Bagi Pelanggan Baru
- 5 Korporasi Jadi Tersangka Kasus Timah, Pengamat UI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
- Saksikan Layanan PBG di Kota Tangerang Selesai 4 Jam, Mendagri Langsung Acungkan Jempolnya
- Honorer Habis pada 2025, Semua jadi PPPK, Pak Budi Bilang 100%
- Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional
- Honorer Lulus PPPK 2024 Mendapat Ucapan Selamat, yang Gagal Masih Menanti Kepastian