Seruan Aksi Bela Islam III Langsung jadi Viral

jpnn.com - SIKAP Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) terkait penetapan Ahok menjadi tersangka kasus penistaan agama akan berlanjut pada Aksi Bela Islam III.
Para ormas yang tergabung dalam GNPF-MUI masih membulatkan tekad untuk mendesak Polri untuk segera memenjarakan Ahok.
Bahkan, seruan aksi tersebut langsung menjadi viral di media sosial salah satunya Instagram.
"Aksi Bela Islam III GNPF MUI- 2 Desember 2016, Jumat kubro dan Maulid Akbar. Aksi ibadah dan gelar sajadah istighootsah dan doa untuk negeri. Salat Jumat sepanjang Semanggi-Istana. Tegakkan penistaan agama dan pelindungnya," seru akun Instagram dpp_fpi melalui poster resmi yang diunggah Jumat (18/11).
Dalam poster berlatar hijau itu, GNPF-MUI mewajibkan agar para peserta aksi wajib membawa sajadah.
Tema Jumat Kubro dan Aksi Ibadah dipilih GNPF-MUI untuk menyuarakan tuntutannya yaitu aksi yang diikuti oleh banyak umat islam dan bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Hingga siang ini, postingan poster Aksi Bela Islam III telah mendapat like dari 3.600 followers dan memuat 200 komentar.
Selain itu, postingan ini banyak di regram oleh akun ormas islam dan aktivis islam yang mendukung aksi yang dimotori GNPF-MUI ini.(mg5/chi/jpnn)
SIKAP Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) terkait penetapan Ahok menjadi tersangka kasus penistaan agama akan berlanjut
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas