Seruan Buruh di Australia untuk Kemerdekaan Indonesia

Seruan Buruh di Australia untuk Kemerdekaan Indonesia
(Tangkapan layar Indonesia Calling)

Pemerintah Indonesia saat itu memilih Australia karena Australia yang pertama kali mengajukan masalah serangan Belanda ke Dewan Keamanan PBB.

Kontribusi diaspora Indonesia di Australia

Tapi desakan untuk mendukung kemerdekaan Indonesia di Australia tidak hanya dilakukan perserikatan buruh. 

Warga diaspora Indonesia di Australia juga turut mengambil bagian untuk menentukan nasib Tanah Air mereka.

Menurut Umar mereka adalah aktivis tahun 1929-1930 yang dibuang ke Australia dari Banda Neira dan beberapa tempat lain di Hindia Belanda.

Para aktivis ini mendirikan organisasi bernama Central Komite Indonesia Merdeka (CENKIM) yang "menjadi corong pemerintah nasionalis Indonesia untuk menggalang dukungan di Australia".

"Mereka aktif, baik itu melakukan pemogokan maupun membuat buletin untuk menjadi corong kemerdekaan," ujar Umar.

Buletin yang dimaksud Umar adalah majalah berbahasa Inggris bernama "Freedom" yang menerbitkan dokumen-dokumen dari Kementerian Penerangan RI dan menerjemahkan tulisan para pemimpin di Indonesia.

Umar mengatakan majalah ini turut menjadi media propaganda untuk menyuarakan cita-cita kemerdekaan Indonesia di Australia.

Australia menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News