Seruan di Spanduk Mahasiswa UKI & Mpu Tantular: Saatnya Melawan Politik Dinasti
jpnn.com, JAKARTA - Aksi penolakan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres terus dilakukan kalangan mahasiswa.
Kali ini, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Mpu Tantular berkolaborasi menyuarakan aspirasi mereka lewat spanduk.
Spanduk-spanduk bertuliskan pernyataan tegas menentang politik dinasti mereka pasang di sejumlah titik sekitar Jalan Cawang, Jakarta Timur.
Mereka juga memasang spanduk di sekitar kampus Universitas Mpu Tantular.
“Mahasiswa UKI menilai putusan MK mencoreng lembaga yang diamanahkan untuk menjaga konstitusi Negara,” jelas perwakilan mahasiswa UKI, Robert kepada wartawan.
Mahasiswa tingkat akhir itu menambahkan bahwa spanduk-spanduk yang dipasang pihaknya juga dimaksudkan sebagai seruan kepada mahasiswa-mahasiswa lain agar bergerak.
Dia optimistis masih banyak mahasiswa yang peduli terhadap nasib bangsa ke depannya.
“Mahasiswa UKI menduga putusan MK bertujuan untuk meloloskan putra sulung dari Jokowi, Gibran Rakabuming Raka agar dapat ikut serta dalam kontensasi Pilpres 2024,” terangnya.
Spanduk-spanduk bertuliskan pernyataan tegas menentang politik dinasti mereka pasang di sejumlah titik sekitar Jalan Cawang, Jakarta Timur
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Baliho & Spanduk Dirusak, Dukungan ke Paslon AMAn Justru Kian Banyak