Seruan Moral Majelis Taklim Indonesia Menjelang Pemilu, Suarakan Pesta Demokrasi Jujur dan Damai

jpnn.com, JAKARTA - Harakah Majelis Taklim (HMT) menggelar acara Seruan Moral Majelis Taklim Indonesia untuk Pemilu Jujur, Adil, Bermartabat dan Damai.
Seruan Moral Majelis Taklim Indonesia tersebut diadakan sehubungan dengan kondisi di Tanah Air menjelang Pemilu.
Ketua Harakah Majelis Taklim, Nuryati Murtadho mengungkapkan keresahan yang terjadi di Tanah Air menjelang Pemilu.
Menurutnya, ada banyak fenomena yang mencederai demokrasi selama proses Pilpres dan Pileg, belakangan ini.
Adapun di antaranya yakni pemaksaan untuk memilih pasangan calon tertentu hingga adanya intimidasi karena perbedaan pilihan.
"Kita lihat dan rasakan saat ini, proses demokrasi saat ini sudah jauh dari akhlakul karimah," kata Nuryati saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Mencermati fenomena tersebut, HMT mengingatkan kepada seluruh pihak agar tetap berada di koridor akhlakul karimah dalam melangsungkan pesta demokrasi.
Nuryati berharap pemimpin yang terpilih saat Pemilu mendatang memiliki kepedulian terhadap orang kecil dan berupaya menaikkan martabat rakyat.
Seruan moral Majelis Taklim Indonesia menjelang Pemilu, suarakan pesta demokrasi jujur dan damai.
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu