Seruan Moral Majelis Taklim Indonesia Menjelang Pemilu, Suarakan Pesta Demokrasi Jujur dan Damai

"Kita memilih pemimpin yang kredibel, kita memilih pemimpin terbaik bagi bangsa kita, baik skala nasional maupun daerah," tuturnya.
Dalam acara Seruan Moral Majelis Taklim Indonesia untuk Pemilu Jujur, Adil, Bermartabat dan Damai, HMT menyerukan 6 poin yang harus dipenuhi.
Pertama, tuntutan kepada Presiden, Polri, TNI, ASN, dan para pemegang amanah pemerintahan tingkat pusat, daerah, maupun desa.
Para pemangku kepentingan tersebut diharapkan bertindak netral serta tidak menyalahgunakan jabatan serta kewenangannya untuk berkampanye bagi paslon tertentu.
Kedua, tuntutan kepada KPU, HMT meminta menjadi penyelenggara Pemilu yang Luber, berintegritas dan bermartabat, dengan menjunjung tinggi kejujuran serta keadilan.
Ketiga, kepada Bawaslu, HMT menuntut agar memastikan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan Pemilu di setiap tingkatan berjalan secara jujur, adil, transparan, dan tanpa diskriminasi.
Selain itu, melakukan langkah-langkah yang tegas dan berani sesuai kewenangannya atas segala pelanggaran Pemilu, termasuk ketidaknetralan ASN, Polri, dan TNI.
Selanjutnya, HMT menuntut para Capres, Cawapres, maupun Caleg untuk berkampanye tanpa melakukan politik uang, kampanye hitam, penycbaran fitnah, berita bohong, dan ujaran kebencian.
Seruan moral Majelis Taklim Indonesia menjelang Pemilu, suarakan pesta demokrasi jujur dan damai.
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP
- Peliknya Hukum Pidana Pemilu
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku