Serukan Jangan Pilih Capres yang Sarankan Terima Serangan Fajar
jpnn.com - JAKARTA - Masa pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 tinggal sehari lagi. Untuk pengawasan terhadap kekuatan yang ingin melakukan kecurangan di Pilpres kali ini harus semakin diperketat.
Salah satu bentuk yang sangat rawan terjadi adalah serangan Fajar. Bentuk kecurangan ini sangat rentan terjadi karena salah satu capres membolehkan masyarakat untuk menerima uang saat serangan fajar.
Direktur Emrus Corner, Emrus Sihombing, berharap masyarakat tidak mengengarkan imbauan untuk menerima uang serangan fajar. Menurutnya, serangan fajar sangat merusak tananan negara Indonesia.
"Serangan fajar merusak tatanan negara kita yang menjunjung tinggi kedaulatan ada di tangan rakyat. Dengan serangan fajar membuat kedaulatan bergeser dari rakyat kepada kekuasaan dan pemillik uang,” kata Emrus Sihombing di Jakarta, Selasa (8/7).
Emrus juga mengecam imbauan untuk menerima serangan Fajar tersebut. Dirinya pun meminta agar masyarakat tidak memilih capres yang menyerukan menerima serangan Fajar.
"Tujuan mereka bukan melakukan perubahan dan restorasi menuju Indonesia lebih maju pada berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi untuk meraih kekuasan semata," ujar Emrus.
Jenderal TNI (purn) Luhut Binsar Panjaitan, tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla di Media Center Jokowi-JK, Selasa (8/7) mengungkapkan, praktik money politics masih ditemukan di beberapa tempat, seperti di Ponorogo, Madiun dan Yogyakarta. (abu/jpnn)
JAKARTA - Masa pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 tinggal sehari lagi. Untuk pengawasan terhadap kekuatan yang ingin melakukan kecurangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Seluruh Honorer Pelamar Seleksi Tahap 2 jadi PPPK Paruh Waktu, Waduh
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong