Serukan Ketertiban Digital, Macron Sebut Medsos Dipakai untuk Mengacaukan Prancis
Selasa, 25 Juli 2023 – 16:59 WIB

Suasana unjuk rasa diwarnai kerusuhan di wilayah Nanterre, pinggiran Paris, Prancis. Demo meluas di Prancis setelah polisi menembak mati remaja bernama Nahel M. Foto: Aurelien Morissard/AP Photo
Aksi protes dimulai di Prancis pada akhir Juni ketika seorang polisi menembak mati remaja 17 tahun keturunan Aljazair Nahel M, saat pemeriksaan lalu lintas di kota pinggiran Paris, Nanterre. Insiden tersebut dilaporkan terjadi setelah ia mengabaikan perintah berhenti.
Menyusul tewasnya Nahel, ribuan orang turun ke jalan-jalan di Prancis.
Selama aksi protes yang terjadi beberapa kota, termasuk Paris, Marseille, dan Lyon, terjadi insiden perampokan dan penjarahan.
Macron menunjuk kemungkinan intervensi pada media sosial jika insiden seperti itu terjadi di masa depan, yang banyak dikritik oleh partai oposisi. (ant/dil/jpnn)
Presiden Macron menyebut para pengunjuk rasa menggunakan media sosial untuk mengatur pertemuan dan kerusuhan di Prancis
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- RUU KUHAP Bolehkan Lapor Polisi Via Medsos, Sahroni: Mudah dan Antipungli!
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Gerakan Pemuda Al Washliyah: Rakyat Masih Butuh TNI & Polri
- Viral Kesalahan Penulisan Aksara Jawa, Disdikbud Jateng Minta Maaf