Serunya 'Berselancar' Menembus Awan di Langit Australia
Layaknya peselancar yang mengejar ombak di lepas laut, para pilot pesawat jenis glider dari penjuru Australia terbang ke kawasan Gulf of Carpentaria, kawasan utara Australia. Langit di kawasan ini membentuk gugusan awan yang dikenal dengan sebutan 'Morning Glory'.
Gugusan awan ini sering muncul di langit Australia sebelah utara selama musim semi, saat suhu dingin di samudera bertemu dengan suhu daratan yang hangat.
Geoff Pratt, asal Cairns, Queensland, telah melakukan 'ziarah tahunan' ke Burketown untuk menghadiri Festival Morning Glory selama 20 tahun terakhir. Ia mengatakan upayanya selalu sepadan.
"Saat saya masih kecil, selalu ingin terbang, dan akhirnya saya benar-benar terbang seperti elang," katanya.
"Fenomena 'morning glory' menjadi hal yang hebat bagi para pilot glider."
"Surfers pergi ke seluruh dunia untuk mengejar ombak, festival ini jadi hal yang sama bagi saya dan selalu berbeda setiap saat. Sangat spesial."
Skip YouTube Video
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
YOUTUBE: video_morning_glory
Para penerbang pesawat glider bertemu di bandara Burketown, kemudian lepas landas, terbang menuju awan. Saat mereka siap, mereka mematikan mesinnya.
Ketua suku tradisional Gangalidda, Murrandoo Yanner mengatakan warganya percaya bahwa 'morning glory' diciptakan oleh tokoh dalam dongeng Aborigin, Rainbow Serpent, berbentuk ular warna warni.
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia
- Timnas U-17 Indonesia Lulus ke Piala Asia U-17 2025